Sabtu, 17 September 2011

Sistem Pendidikan Pantai Gading

SISTEM PENDIDIKAN NEGARA PANTAI GADING
Makalah Sistem Pendidikan
Oleh: Dedi Sihabudin Ahmad

A.         Latar Belakang
        Pantai Gading (Côte d'Ivoire) adalah sebuah negara di Afrika Barat yang berbatasan dengan Liberia, Guinea, Mali, Burkina Faso, dan Ghana di sebelah barat, utara dan timur serta dengan Teluk Guinea di sebelah selatan. Sebagai salah satu negara termakmur di wilayah tropis Afrika Barat, perkembangan ekonominya telah dikikis oleh kekacauan politik yang ditimbulkan oleh korupsi dan penolakan reformasi.
Nama negara ini sering diterjemahkan dalam berbagai bahasa, misalnya Ivory Coast dalam bahasa Inggris, Elfenbeinküste dalam bahasa Jerman dan Costa de Marfil dalam bahasa Spanyol. Pada bulan Oktober 1985 pemerintah Côte d'Ivoire memohon agar negara ini disebut demikian dalam semua bahasa. Menurut hukum nasional Côte d'Ivoire, nama negara ini tidak boleh diterjemahkan dari bahasa Perancis. Sudah tentu, hukum itu hanya berlaku di dalam negara itu sendiri.
MottoUnité, Discipline et travail
(Perancis: "Persatuan, Dispilin dan Kerja Keras")
Yamoussoukro (resmi)
Abidjan (de facto)
 - 
 - 

Kemerdekaan dari Perancis tanggal 7 Agustus 1960
   - 
Luas     
 
Total
322,460 km2 (68)
 - 
Air (%)
1,4%
 - 
Perkiraan 2006
19.924.269 (57)
 - 
Sensus 1998
15.366.672 
 - 
53/km2 (118)
PDB (KKB)
Perkiraan 2005
 - 
Total
US$26,57 miliar (98)
 - 
US$1.436 (162)
225


Peta negara Pantai gading



République de Côte d'Ivoire



Sejarah pemerintahan.
 
Nama lengkap Pantai Gading adalah Republic of Cote d’Ivoire (Ivory Coast), terbagi dalam 19 regions (propinsi), dengan ibukotanya YAMOUSSOUKRO (sejak tahun 1983). Sedangkan Abidjan dijadikan sebagai pusat administrasi dan komersial. Banyak negara, termasuk Amerika Serikat, yang menempatkan kedutaan besarnya di Abidjan, bukan di Yamoussoukro.
Perancis semakin memperkokoh aneksasinya atas Pantai Gading sejak tahun 1842, pada tahun 1893, Pantai Gading menjadi sebuah republik otonom di bawah kendali Perancis. Tahun 1959 dibentuk kesatuan adat antara Pantai Gading, Benin, Niger dan Burkina Faso. Akhirnya pada tanggal 7 Agustus 1960, Pantai Gading memperoleh kemerdekaan dari Perancis, dan terpilih sebagai Presiden pertama adalah Felix Houphouet-Boigny.
Felix Houphouet-Boigny terpilih kembali secara demokratis pada pemilu presiden tahun 1990, dan beliau wafat pada tahun 1993. Henri Konan Bedie menggantikan beliau sampai dengan tahun 1999. Pada tahun 1999 inilah, Pantai Gading memulai babak baru, ketika Alassane Ouattara, tokoh muslim yang disegani, mantan Perdana Menteri tahun 1990-1993, dan pejabat senior IMF berkeinginan mengikuti pemilu presiden. Munculnya Alassane Ouattara disebabkan program Bedie yang dianggap sectarian, yaitu dengan memunculkan program kebanggaan atas kemurnian bangsa Pantai Gading, serta menyingkirkan pendatang dari Mali dan Burkina Faso, yang mayoritas muslim. Alassane Ouattara termasuk tokoh muslim dari utara Pantai Gading yang dianggap bukan penduduk asli, namun berasal dari Burkina Faso. Sayangnya, sebelum pemilu diselenggarakan pada bulan Oktober 2000, Jendral Robert Guei melaklukan kudeta pada bulan Desember 1999. Ketika pemilu presiden diselenggarakan pada Oktober 2000, Laurent Gbagbo terpilih sebagai presiden Pantai Gading, namun dianggap oleh kalangan luas sebagai kemenangan yang penuh tipu daya. Alassane Ouattara memboikot pemilu yang penuh kecurangan tersebut, sedangkan Robert Guei hengkang keluar negeri dan memobilisasi pemberontakan, dan akhirnya terbunuh pada tanggal 19 September 2002.
Alassane Ouattara yang mendapatkan dukungan penduduk bagian utara yang notabene mayoritas Muslim menjadi opposan. Sedangkan Laurent Gbagbo sebagai presiden yang penuh kontroversi mendapat dukungan penduduk bagian selatan yang mayoritas Kristen. Tekanan yang begitu kuat yang melibatkan suku dan agama (Islam dan Kristen), yang menewaskan ribuan penduduk, memaksa Presiden Laurent Gbagbo menyerah dan mengadakan rekonsoliasi dengan pihak oposisi. Akhirnya setelah diadakan perundingan di Paris pada bulan Januari 2003, Laurent Gbagbo bersedia membagi kekuasaan kepada pihak oposisi. Bulan Maret 2003, Seydou Diarra, seorang tokoh muslim, diangkat sebagai Perdana Menteri Pantai Gading.
Sedangkan Alassane Ouattara sendiri yang diragukan kewarganegaraannya, pada bulan Juni 2002 telah diakui penuh sebagai warga Pantai Gading, dan beliau mempersiapkan diri untuk mengikuti pemilu presiden tahun 2005. Sebagaimana diketahui, mayoritas muslim, mengontrol penuh bagian utara Pantai Gading.
Presiden Laurent Gbagbo membuat blunder paling berat dalam sejarah pemerintahannya, yaitu ketika tanggal 6 Nopember 2004 pasukannya melakukan pemboman terhadap kamp militer Perancis yang menewaskan 31 tentara. Perancis membalasnya dengan menembak 2 buah pesawat Sukhoi dan 5 helikopter milik Pantai Gading. Ketegangan pun merebak, baik antara Perancis dan Pantai Gading, maupun sebagian rakyat Pantai Gading yang berkeinginan kuat untuk mengusir warga Perancis di Pantai Gading.
Tentu saja situasi ini tidak menguntungkan Laurent Gbagbo, di satu pihak memimpin pemerintahan yang sangat labil, didera pertikaian antara Kristen dan Muslim yang saling berebut kekuasaan, di lain pihak berhadapan dengan Perancis yang pernah menjajah negaranya.

B.     Struktur dan jenis pendidikan
          Sistem pendidikan terdiri dari tiga tahap: sekolah dasar berlangsung selama enam tahun, yang mengarah ke sertifikat studi utama; sekolah menengah berlangsung tujuh tahun, yang mengarah ke sertifikat atau baccalauréat. Universitas pendidikan, tersedia hanya di Abidjan, memuncak dalam tingkat universitas. Sejumlah besar lembaga guru-pelatihan teknis dan juga memberikan pendidikan postprimary dan postsecondary. Tidak ada sistem pendidikan orang dewasa, walaupun banyak orang dewasa atau menghadiri kursus malam, di daerah pedesaan, menerima keaksaraan dan instruksi lain melalui radio

       Sebagian besar sekolah-sekolah umum adalah sekolah bebas, meskipun siswa membayar biaya masuk dan membeli seragam. Sebagian besar persediaan bebas, dan beberapa siswa mendapat beasiswa pemerintah, biasanya dalam kembali untuk masa kerja karyawanpemerintahsetelahlulus.
 

      Pada tahun 1980 sekitar 14 persen dari sekolah dasar dan 29 persen sekolah swasta sekunder. Kebanyakan dari mereka Katolik, dikelola oleh guru-guru agama dan berbaring, dengan gaji sebagian disubsidi oleh dana pemerintah. sekolah Katolik dioperasikan terutama di selatan dan timur namun juga di seluruh negeri. Agama instruksi tidak diperbolehkan di sekolah-sekolah pemerintah. Alquran sekolah umum di utara dan ditoleransi, tetapi tidak didukung, oleh pemerintah. Beberapa siswa menghadiri kedua publik dan sekolah Quran.
 

     Tahun sekolah dibagi dalam tiga hal, mulai bulan September dan dipisahkan oleh Natal pendek dan liburan Paskah dan istirahat musim panas dua bulan. Minggu rata-rata terdiri dari kira-kira tiga puluh jam kelas, Senin sampai Sabtu pagi. Sebagian besar instruksi mendorong disiplin mental yang lebih dari berpikir analitis atau kreativitas, dengan menekankan menghafal hafalan dan pembacaan lisan.


Pendidikan DasarApproximately 1.5 million pupils attended primary school in 1987, representing about 75 percent of boys and 50 percent of girls below age fifteen.
     Sekitar 1,5 juta siswa menghadiri sekolah dasar di tahun 1987, mewakili sekitar 75 persen laki-laki dan 50 persen gadis di bawah usia lima belas tahun. Penerimaan murid SD meningkat dengan laju sekitar 7,2 persen per tahun 1960-1980, naik menjadi 9,1 persen antara 1976 dan 1980. Angka ini melambat setelah tahun 1980, rata-rata 4,2 persen 1981-1984dan2,2persensetelah1984.

     Anak-anak memasuki sekolah dasar pada usia tujuh atau delapan dan melewati enam kelas, terbagi dalam persiapan, dasar, dan tingkat menengah. Dalam enam bulan pertama, siswa menguasai bahasa Prancis, bahasa pengantar. Kelas dalam membaca, menulis, dan berhitung diajarkan secara bertahap dilengkapi dengan sejarah, geografi, ilmu alam, musik, seni, dan pendidikan jasmani. Pedesaan sekolah juga diperlukan siswa untuk bekerja di kebun sekolah dan belajar metode pertanian dasar. Standar sekolah-meninggalkan ujian menyebabkan sertifikat pendidikan dasar (Certificat d'Etude primaires élémentaires - CEPE) dan bertekad masuk kelembaga sekunder.
Enseignement Préscolaire: The pendidikan pra-sekolah terjadi pada dasarnya di zona perkotaan. In 97-98 private schools received 49% of 34999 children in 226 school Dalam 97-98 sekolah swasta menerima 49% dari 34.999 anak-anak di 226 sekolah
Enseignement Primaire : primary education theoretically lasts 6 years. Enseignement Primaire: pendidikan dasar secara teoritis berlangsung 6 tahun. In 97-98 there were 7,698 schools receiving 1,807,503 pupils. Dalam 97-98 ada 7.698 sekolah penerima 1.807.503 siswa. 213,634 of these were in private schools (11.8%) 213.634 dari mereka di sekolah-sekolah swasta (11,8%)
The primary education diploma is Certificat d Etudes Primaires et Elementaires (CEPE) Ijazah pendidikan dasar adalah Certificat d Etudes et Primaires Elementaires (CEPE)
The Entrée en 6č exam gives access to secondary education. The hidangan id 6C ujian memberikan akses ke pendidikan menengah.



Pendidikan lanjutan

     Sekitar 250.000 siswa, atau sekitar 19 persen lulusan sekolah dasar, sekolah menengah dihadiri pemerintah yang didanai tahun 1987. Kebanyakan dari mereka mempersiapkan untuk menghadiri universitas perguruan tinggi atau Lycée, yang keduanya termasuk tujuh tahun belajar dibagi menjadi dua siklus. perbedaan yang signifikan antara kedua lembaga hampir menghilang dalam dekade berikut diperkenalkan oleh Perancis, tapi Lycée itu biasanya diberikan oleh pemerintah nasional dan perguruan tinggi oleh pemerintah kota dengandananasional.

     Setelah siklus pertama atau empat tahun dari sekolah menengah, siswa mengambil ujian dan diberikan sertifikat dari siklus penelitian lebih rendah sekunder (Brevet d'Etude du siklus utama - BEPC). Kualifikasi ini umumnya memungkinkan mereka untuk melanjutkan di perguruan tinggi atau Lycée, masukkan sebuah lembaga pelatihan guru, atau mencari pekerjaan entry-level dalam perdagangan atau pemerintah. Setelah siklus kedua dari tiga tahun studi, lulusan meraih baccalauréat, yang menunjukkan tingkat belajar kira-kira setara dengan satu atau dua tahun belajar di universitas di Amerika Serikat. Di Pantai Gading, seperti di Perancis, itu mahasiswa yang memenuhi syarat untuk masuk universitas.

     Pendaftaran masuk sekolah menengah tumbuh dengan laju sekitar 11 persen per tahun 1960-1984, tetapi angka yang telah menurun sejak tahun 1984. Angka putus sekolah terutama tinggi untuk gadis-gadis, yang terdiri hanya 18 persen dari tubuh mahasiswa selama dua tahun terakhir sekolah menengah. Rata-rata seperempat dari semua siswa yang diterima baccalauréat sekunder itu.
 

      Tambahan program adalah jenis yang paling umum dari pendidikan menengah alternatif, diberikan sebagai program empat tahun untuk memperbaiki pendidikan akademik dari orang-orang yang tidak memenuhi syarat untuk kuliah atau Lycée. Tambahan program didirikan pada tahun 1950, ketika perluasan kesempatan pendidikan adalah prioritas tinggi, dan mereka di seluruh negeri untuk mengkompensasi bias perkotaan di pendidikan menengah. Tambahan program sering memberikan kombinasi pelatihan akademis dan praktis, yang menyebabkan sertifikat dasar (élémentaire Brevet - BE) atau BEPC, dan memungkinkan beberapa siswa untuk memasuki siklus kedua di sebuah perguruan tinggi atauLycée,ataulembagapelatihankejuruan.

     Tambahan tingkat sekunder-program yang dikelola oleh organisasi keagamaan, yang paling sering Gereja Katolik. Kursus-kursus ini terdiri dari tujuh tahun belajar dibagi menjadi dua siklus, dengan sertifikat penyelesaian diberikan setelah setiap siklus. Teachertraining telah tersedia, sering sebagai alternatif untuk persiapan akademik universitas, pada berbagai tingkat postprimary. pelatihan guru tingkat sekunder dapat menyebabkan BE sertifikat dan masuk ke sekolah normal (École Normale), yang mungkin juga dihadiri oleh siswa yang meninggalkan lycées atau perguruan tinggi setelah empat tahun pertama studi
.
      Pelatihan kejuruan, dihadiri oleh 47.000 siswa di 1982-1983, telah tersedia di berbagai lembaga postprimary. Pelatihan ini termasuk program di bidang pertanian, teknik, pekerjaan umum, manajemen transportasi, mata pelajaran sekretaris dan komersial, dan perdagangan bangunan. Lulusan sering bekerja sebagai pekerja magang atau pelatihan lebih mengejar padalembagateknisyanglebihtinggi.
In Secondary schools and Universities, and other Higher Education Institutions the grading is based on a 20/20 scale. Di sekolah-sekolah Menengah dan Universitas, dan lain Lembaga Pendidikan Tinggi grading didasarkan pada skala 20/20.
Grades range from 0/20 to 20/20. Nilai berkisar dari 0 / 20 sampai 20/20. 20 being the highest grade possible. 20 yang tertinggi mungkin kelas.
Passing grade is 10 in secondary schools and at universities, and 12 in higher education institutions such as INP (Institut National Polytechnique) Passing grade adalah 10 di sekolah menengah dan di universitas, dan 12 di lembaga pendidikan tinggi seperti POLRI (Institut Nasional Polytechnique)
The English Language Bahasa Inggris
English is the first foreign language taught at school. Bahasa Inggris adalah bahasa asing pertama mengajar di sekolah. From secondary to high school (2čme cycle) the Ivorian student who obtains the baccalaureate should have had 7 years of English. Dari sekolah menengah ke tinggi (2čme siklus) mahasiswa yang memperoleh sarjana muda Pantai Gading harus memiliki 7 tahun bahasa Inggris. English is taught at the Universities in all faculties (Economics, Law, Pharmacy, Medicine, Science, History etc.). Bahasa Inggris diajarkan di Universitas di semua fakultas (Ekonomi, Hukum, Farmasi, Kedokteran, Sains, Sejarah, dll.)
Some schools at the primary level are experimenting the teaching of English from CM1. Beberapa sekolah di tingkat primer bereksperimen pengajaran bahasa Inggris dari CM1.
Pendidikan tinggi

     National University of Pantai Gading, yang didirikan sebagai Pusat Pendidikan Tinggi di Abidjan pada tahun 1959 dan menjadi Universitas Abidjan pada tahun 1964, memiliki Masuk dari 18.732 pada tahun 1987. Dari jumlah ini, sekitar 10.000 orang Ivoirians dan 3.200 adalah perempuan. Masih sangat tergantung pada bantuan Prancis, termasuk fakultas hukum, ilmu, dan huruf dan sekolah pertanian, pekerjaan umum, administrasi, dan seni rupa. lembaga-lembaga pendidikan tinggi lainnya, yang dikenal sebagai Grandes ML, diberikan sertifikat pelatihan di bidang-bidang khusus bekerjasama dengan, tetapi tidak sebagai bagian dari, universitasnasional. Tiga Ministries bertanggung jawab terhadap sistem pendidikan di Pantai d Ivoire.
  • Ministčre de l'Education Nationale (MEN) (Ministry of Education) Ministčre Nationale de l'Pendidikan (PRIA) (Departemen Pendidikan)
  • Ministčre de l Enseignement Technique et de la Formation Professionelle (METFP) Ministčre de l Teknik Enseignement et de la Formasi Professionelle (METFP)
  • (Ministry of Technical Education and Professional Training) (Departemen Pendidikan dan Pelatihan Teknis Profesional)
  • Ministčre de l Enseignement Supérieur et de la Recherche Scientifique (MESRS) Ministčre Enseignement l de Supérieur et de la halus Scientifique (MESRS)
  • (Ministry of Higher Education and Research) (Departemen Pendidikan Tinggi dan Penelitian)
  •  
But some Ministries outside these three are involved with professional training Tetapi beberapa Ministries luar ketiga terlibat dengan pelatihan profesional
- Agriculture et Ressources Animales (Agriculture and Wild resources) - Ressources Animales et Pertanian (Pertanian dan sumber daya Wild)
  • Santé Publique (Public Health) Sante Publique (Kesehatan Masyarakat)
  • Famille et Promotion de la Femme (Family and Promotion of Women) Promosi famille et de la Femme (Keluarga dan Promosi Perempuan)
  • Sports Olahraga
Enseignement secondaire général memiliki total 482 sekolah pada periode yang sama dengan populasi 539.297 mahasiswa. Secondary comprehensive education is divided into two cycles. komprehensif pendidikan sekunder dibagi menjadi dua siklus.
Premier cycle : It lasts 4 years. siklus Premier: Ini berlangsung 4 tahun. 410.979 students with 34% in private schools 410,979 siswa dengan 34% di sekolah swasta
The diploma at the end of the premier cycle is the Brevet d Etudes du Premier cycle (BEPC). Ijazah pada akhir siklus utama adalah Brevet d Etudes du Premier siklus (BEPC).
Second cycle : It lasts 3 years. Siklus Kedua: Ini berlangsung selama 3 tahun. There were 128,318 students in high schools with 42% in private schools. Ada 128.318 siswa di sekolah-sekolah tinggi dengan 42% di sekolah-sekolah swasta. At the end of the three years the students have to sit for the Baccalaureat which is the diploma that gives access to higher education Pada akhir tiga tahun para siswa harus duduk untuk baccalauréat yang merupakan diploma yang memberikan akses ke pendidikan tinggi
Enseignement Secondaire Technique et Professionnel . Enseignement Secondaire Teknik et Professionnel. Technical and Professional education totaled in the period of 97-98 25,541 students with 17,426 in private schools (68.2%) Teknis dan pendidikan Profesional mencapai pada periode 97-98 25.541 17.426 siswa di sekolah swasta (68,2%)
Enseignement Supérieur Public Enseignement Supérieur Publik
Côte d Ivoire has 3 autonomous Universities Côte d Ivoire memiliki Universitas 3 otonom
  • The University of Cocody in Abidjan Universitas Cocody di Abidjan
  • The University of Abobo-Adjamé in Abidjan Universitas Abobo-Adjamé di Abidjan
  • The University of Bouaké in central Côte d Ivoire Universitas di pusat Pantai Bouaké d Ivoire
There are 2 University colleges (The University center of Daloa, central-west, and the University Center of Korhogo, north). Ada 2 perguruan tinggi Universitas (Universitas Pusat Daloa, pusat-barat, dan Pusat Universitas Korhogo, utara).
The country also has 4 Higher Education Institutions Negara ini juga memiliki 4 Perguruan Tinggi
  • Institut National Polytechnique in Yamoussoukro, which is a regrouping of formerly autonomous polytechnic colleges, teaching mainly science and technology, engineering, computer science, business management, and marketing and agricultural science. Institut Nasional Polytechnique di Austria, yang merupakan regrouping dari perguruan tinggi politeknik sebelumnya otonom, terutama pengajaran ilmu pengetahuan dan teknologi, rekayasa, ilmu komputer, manajemen bisnis, dan pemasaran dan ilmu pertanian.
  • Ecole Normale Supérieure, an Advanced Teacher Training College in Abidjan Ecole Normale Superieure, seorang Guru Advanced Training College di Abidjan
  • Ecole Nationale Supérieure de Statistique et Economie Appliquée ( National Advanced College of Statistics and Applied Economics) Ecole Nationale Superieure de Statistique et Appliquée Ekonomi (College Advanced Nasional Statistik dan Ekonomi Terapan)
  • Institut Pédagogique National d Enseignement Technique et Professionnel ( National Pedagogical Institute of Technical and Professional Education) located in Abidjan. Pédagogique Institut Nasional Teknik et d Enseignement Professionnel (Pedagogical Nasional Institut Teknis dan Pendidikan Profesional) yang berlokasi di Abidjan.
Many private Higher Education Colleges have been created after 1992 and shelter 27% of the students in 47 schools. Banyak Sekolah Tinggi Pendidikan Tinggi swasta telah dibuat setelah tahun 1992 dan tempat tinggal 27% dari siswa di 47 sekolah. They generally offer the BTS in the tertiary fields after three years. Mereka umumnya menawarkan BTS di bidang tersier setelah tiga tahun.

In 1997-1998, there were : Pada 1997-1998, yaitu:
  • 56,188 students in the state-owned Higher Education Institutions (MESRS) 56.188 siswa di Pendidikan Tinggi Lembaga milik negara (MESRS)
  • 18,394 students in other technical Ministries 18.394 siswa di Departemen teknis lainnya
  • 27,980 students in Private Colleges 27.980 siswa di Sekolah Swasta
__________ Universitas menawarkan:
  • Le Deug or Duel at the end of the second year Le Deug atau Duel pada akhir tahun kedua
  • La Licence at the end of the third year La Licence pada akhir tahun ketiga
  • La Maîtrise at the end of the fourth year La Maîtrise pada akhir tahun keempat
At the graduate level they offer: Pada tingkat pascasarjana yang mereka tawarkan:
  • Le DEA Le DEA
  • Le DESS Le Dessa
  • Le Doctorat d Etat Le doctorat d Etat
  • L Aggregation L Agregasi
These involve more personal work, research and publications. Ini melibatkan lebih kerja pribadi, penelitian dan publikasi.
Technical and professional schools offer the following diplomas: Teknis dan sekolah-sekolah profesional menawarkan diploma berikut:
- BEP, BT, CAP - BEP, BT, CAP
  • BAC BAC
  • BTS BTS
  • DUT DUT
The baccalaureate is of several types: sarjana muda adalah beberapa jenis:
A (A1, A2, A3, A4) A (A1, A2, A3, A4)
B B
C C
D D
E E
F F
G (G1, G2) G (G1, G2)
All types give access to humanities and Social studies, with a grade average of 12 in the major and 10 in the other subjects. Semua jenis memberikan akses ke humaniora dan ilmu-ilmu sosial, dengan rata-rata kelas 12 di mayor dan 10 dalam mata pelajaran lain.
A1, B, C, D, G1 give access to Economic studies A1, B, C, D, G1 memberikan akses ke studi Ekonomi
A, B, C, D, G1 give access to legal studies A, B, C, D, G1 memberikan akses untuk studi hukum
A, B, C, D, G1 give access to criminology A, B, C, D, G1 memberikan akses ke kriminologi
C, D, E gives access to all scientific and technological studies - Math, Computer Science, Science, Biology, Chemistry, Physics, Technology, and Geology. C, D, E memberikan akses ke semua studi ilmiah dan teknologi - Matematika, Ilmu Komputer, Ilmu, Biologi, Kimia, Fisika, Teknologi, dan Geologi.
Personalia

     Pada pertengahan 1980-an, lima kelas guru dibedakan dengan persiapan pendidikan merekadan tingkat gaji: profesor, yang mengajar di tingkat menengah atau universitas; asisten profesor pada tingkat menengah, dan instituteurs, instituteursadjoint, dan monitor pada tingkat primer. gaji guru umumnya lebih tinggi daripada gaji pegawai negeri dengan kualifikasi yang sama pada pertengahan tahun 1980-an, meskipun masih banyak orang meninggalkan ajaran untuk profesi yang lebih menguntungkan. Pemerintah menanggapi kekurangan guru dengan berbagai program pelatihan dan kursus singkat dan dengan merekrut ekspatriat mengajar di tingkat sekunder dan postsecondary.
Guru yang terorganisir ke dalam sejumlah serikat, sebagian besar dari mereka dimasukkan ke dalam federasi serikat buruh yang dikendalikan pemerintah pusat, (Uni Umum Ivoirian). Uni Nasional Guru Sekolah Menengah Pantai Gading - SYNESCI dan dua serikat pekerja yang lebih kecil tetap berada di luar UGTCI dan vokal dalam kritik mereka terhadap kebijakan pemerintah pendidikan dan keuangan pendidikan pada khususnya. Meskipun ini tradisi kritik, banyak pejabat pemerintah dicapai jabatan politik melalui posisi kepemimpinan dalam serikatguru.




Education in Côte d'Ivoire

C.[ edit ] Problems in educationMasalah dalam pendidikan

During the early 1980s, Côte d'Ivoire spent a higher share of its gross national product and of its national budget on education than any other country in the world.              Pada awal 1980-an, Pantai Gading menghabiskan porsi yang produk nasional kotor dan anggaran nasional untuk pendidikan dari negara lain di dunia. Although this served as an indication of the nation's high regard for education, expatriate teachers' salaries accounted for a disproportionate share of current expenditures, reducing the benefits to the nation itself. Meskipun ini menjabat sebagai indikasi menjunjung tinggi bangsa untuk pendidikan, gaji guru asing 'dicatat bagian yang tidak proporsional dari pengeluaran saat ini, mengurangi manfaat kepada bangsa itu sendiri. Generous scholarships for secondary school students also reduced funds available for younger children. Dermawan beasiswa untuk siswa sekolah menengah juga mengurangi dana yang tersedia bagi anak-anak muda.
The Ministry of National Education and Scientific Research assigned highest priority to problems of financing educational development and reducing the number of school dropouts.              Departemen Pendidikan Nasional dan Riset Ilmiah ditugaskan prioritas tertinggi untuk masalah pembiayaan pembangunan pendidikan dan mengurangi jumlah anak putus sekolah. Reducing regional inequities was also important; in 1986 enrollments in the south averaged about four times those in the north. Mengurangi kesenjangan regional juga penting; pada tahun 1986 pendaftaran di selatan rata-rata sekitar empat kali mereka di utara. The government employed innovative methods to improve the education system, including the use of televised instruction in primary schools in the 1970s—a project that was abandoned as too expensive. Computers and automated data processing equipment were being used at the National University in 1987 and were to be introduced at lower levels of the educational system by 1990. Pemerintah digunakan metode inovatif untuk memperbaiki sistem pendidikan, termasuk penggunaan televisi instruksi di sekolah dasar dalam sebuah proyek tahun 1970 yang ditinggalkan karena terlalu mahal. Komputer dan peralatan pengolah data otomatis yang digunakan di Universitas Nasional pada tahun 1987 dan diperkenalkan di tingkat bawah sistem pendidikan pada tahun 1990. By the late 1980s, the government was also producing its own text books, previously purchased in France, to reflect local rather than Foreign cultural values. Pada akhir 1980-an, pemerintah juga memproduksi buku teks sendiri, sebelumnya dibeli di Perancis, untuk mencerminkan lokal daripada nilai-nilai budaya asing.
The internal efficiency of the education system was relatively low, partly because of the large number of students who repeated courses and the high dropout level.              Efisiensi internal dari sistem pendidikan yang relatif rendah, sebagian karena jumlah besar mahasiswa yang diulang program dan tingkat putus sekolah tinggi. The number of school-aged children was expected to grow at an average annual rate of 4.3 percent by 1995, increasing the school-aged population by 50 percent. Jumlah anak usia sekolah diperkirakan akan tumbuh pada tingkat tahunan rata-rata 4,3 persen pada tahun 1995, peningkatan penduduk usia sekolah sebesar 50 persen. Unfortunately, teacher-training programs could not keep pace with these changes, and educational planners were in particular demand. Sayangnya, program-program pelatihan guru tidak bisa mengimbangi perubahan ini, dan perencana pendidikan adalah permintaan khusus. The link between education and employment was also weak, exacerbated by the economic recession of the 1980s. Hubungan antara pendidikan dan lapangan kerja juga lemah, diperparah oleh resesi ekonomi tahun 1980-an. Graduates, in effect, expected more than society could give them. Lulusan Akibatnya, masyarakat diharapkan lebih dari bisa memberi mereka. As in many countries, academic institutions and personnel often annoy government officials with their outspoken criticism of national policies. Seperti di banyak negara, lembaga-lembaga akademik dan tenaga sering pejabat pemerintah mengganggu dengan lantang mereka kritik kebijakan nasional. A number of mechanisms are used to co-opt or intimidate dissident leaders, although a few of their criticisms have been received favorably and have produced policy changes. Sejumlah mekanisme yang digunakan untuk co-opt atau mengintimidasi pemimpin pembangkang, meskipun beberapa kritik mereka telah diterima baik dan telah menghasilkan perubahan kebijakan. Some outspoken teachers have been offered government jobs, in effect to receive the brunt of criticism they have generated. Beberapa guru terang-terangan telah ditawarkan pekerjaan pemerintah, yang berlaku untuk menerima beban kritik mereka telah dihasilkan. Some students have been expelled from the university. Beberapa mahasiswa telah dikeluarkan dari universitas. The campus was closed down following antigovernment demonstrations in 1982, and campus organizations were banned. Kampus ditutup, menyusul demonstrasi antigovernment pada tahun 1982, dan organisasi kampus dilarang. Secondary-school teachers who protested against the elimination of their housing benefits in 1983 found their professional organizations banned as well. Sekunder-sekolah guru yang protes terhadap penghapusan manfaat perumahan mereka pada tahun 1983 menemukan organisasi profesional mereka juga dilarang. Pada awal 1980-an, Pantai Gading menghabiskan porsi yang produk nasional kotor dan anggaran nasional untuk pendidikan dari negara lain di dunia. Although this served as an indication of the nation's high regard for education, expatriate teachers' salaries accounted for a disproportionate share of current expenditures, reducing the benefits to the nation itself. Meskipun ini menjabat sebagai indikasi menjunjung tinggi bangsa untuk pendidikan, gaji guru asing 'dicatat bagian yang tidak proporsional dari pengeluaran saat ini, mengurangi manfaat kepada bangsa itu sendiri. Generous scholarships for secondary school students also reduced funds available for younger children. Dermawan beasiswa untuk siswa sekolah menengah juga mengurangi dana yang tersedia bagi anak-anak muda.
The Ministry of National Education and Scientific Research assigned highest priority to problems of financing educational development and reducing the number of school dropouts.The internal efficiency of the education system was relatively low, partly because of the large number of students who repeated courses and the high dropout level.               Aksi Global Minggu secara resmi diluncurkan pada 19 Juni 2009 dengan konferensi pers oleh komisi narrational untuk UNESCO. The Big Read event was held on Wednesday 24th June in the economic capital, Abidjan.The Minister of Education and other members of the government, representatives of the institutions of the Republic, mayors and governors of districts the Autonomous Literacy Service, adult learners and civil society were all in attendance. The Big Baca Acara ini diselenggarakan pada hari Rabu 24 Juni di ibukota ekonomi, Abidjan.The Menteri Pendidikan dan anggota lain dari pemerintah, perwakilan dari lembaga-lembaga Republik, walikota dan gubernur dari kabupaten, Otonomi Melek Layanan pelajar dewasa, dan sipil masyarakat semua yang hadir. Adult learners expressed to the authorities how literacy changed their lives through theatrical productions. Dewasa pelajar menyatakan kepada penguasa bagaimana keaksaraan mengubah hidup mereka melalui produksi teater.
              The representative of the Minister of Education announce that adult literacy and youth and lifelong learning remains a priority of the department of education and the government. Wakil Menteri Pendidikan mengumumkan bahwa keaksaraan dewasa dan pemuda dan belajar seumur hidup tetap menjadi prioritas departemen pendidikan dan pemerintah. Therefore an organization in charge of literacy called the Autonomous Literacy was created. Oleh karena itu suatu organisasi yang bertanggung jawab atas keaksaraan disebut Melek Otonom telah dibuat.
              The government committed to availing more resources to this organization to mobilise the national community and civil society so that the goal of literacy for all in the Ivory Coast becomes a reality for 2015. Pemerintah berkomitmen untuk availing lebih banyak sumber daya bagi organisasi ini untuk memobilisasi masyarakat sipil nasional dan masyarakat sehingga tujuan keaksaraan untuk semua di Pantai Gading menjadi kenyataan untuk tahun 2015.
              The representative of the Minister of Education announce that adult literacy and youth and lifelong learning remains a priority of the department of education and the government. The Big Chain Re-aksi terjadi di daerah pinggiran Abidjan yang paling populer, Abobo dan dihadiri oleh anggota parlemen, dan walikota. The chain was led by the wonderful advocate for education, the 14 year old girl, Korotoumou, who had been a fruit seller, and unable to go to school, until she took part in GCE's World's Biggest Lobby in 2004. rantai tersebut dipimpin oleh advokat indah untuk pendidikan, gadis berusia 14 tahun, Korotoumou, yang pernah menjadi penjual buah, dan tidak pergi ke sekolah, sampai ia ikut ambil bagian dalam World's Lobby GCE's Biggest pada tahun 2004. Since her involvement with the campaign 3 years ago Korotoumou has been at school. Sejak keterlibatannya dengan kampanye Korotoumou 3 tahun yang lalu telah berada di sekolah.



Keluarga Kode

   Only marriages that are performed by a registry are legal.Hanya perkawinan yang dilakukan oleh registry adalah legal. The law prohibits the payment and the acceptance of a bride-price. Hukum melarang pembayaran dan penerimaan harga-pengantin. Husbands are regarded as the head of the household. Concerning early marriage, 44% of women between 25 and 29 were married before 18. Suami dianggap sebagai kepala rumah tangga menikah. Awal tentang pernikahan, 44% perempuan antara 25 dan 29 sebelum 18. According to the 1994 DHS women in Côte d'Ivoire, among women aged 25 to 49 participating in the survey, one out of two had already been married, on average by the age of 18. Menurut DHS 1994 wanita di Pantai Gading, di kalangan wanita usia 25-49 berpartisipasi dalam survei ini, satu dari dua sudah menikah, rata-rata usia 18. The percentage of women who are already married at 15 is quite high (15%). Persentase perempuan yang sudah menikah pada 15 adalah cukup tinggi (15%). The law prohibits the marriage of men under the age of 20, women under the age of 18, and persons under the age of 21 without the consent of their parents. Undang-undang melarang pernikahan orang di bawah usia 20, perempuan di bawah usia 18 tahun, dan orang-orang di bawah usia 21 tanpa persetujuan dari orang tua mereka.
              However, traditional marriages are commonly performed with girls as young as 14 in the conservative communities in the north. Namun, pernikahan tradisional umumnya dilakukan dengan gadis-gadis semuda 14 di masyarakat konservatif di utara. The law specifically penalizes anyone who forces a minor under 18 years of age to enter a religious or customary matrimonial union. Hukum orang yang khusus penalizes pasukan kecil di bawah usia 18 tahun untuk memasuki persatuan perkawinan keagamaan atau adat. The age at first marriage seems to have increased in the last years. Polygamy was abolished by the civil code in 1964 and is punishable by a fine of 50 000 to 500 000 CFA francs (US $79.59 to $795.54) or imprisonment of between six months and three years. Usia perkawinan pertama tampaknya telah meningkat di tahun-tahun terakhir. Poligami dihapuskan oleh kode sipil pada tahun 1964 dan diancam dengan hukuman denda 50 000-500 000 franc CFA (US $ 79,59 ke $ 795,54) atau pidana penjara antara enam bulan dan tiga tahun. However, it is reported to occur in some regions. Namun, dilaporkan terjadi di beberapa daerah. According to DHS estimation (1998), 34.8% of women lived in a polygamous marriage. Menurut estimasi DHS (1998), 34,8% wanita tinggal dalam pernikahan poligami. Under transitional provisions, the law recognizes polygamous marriages that were entered into prior to 1964. Concerning parental authority, as husbands are regarded as the head of household, they have paternal rights over the children The Marriage Act states that: “wives must contribute together with their husband toward ensuring the family's moral and material guidance”.
              Di bawah ketentuan transisi, hukum mengakui perkawinan poligami yang menandatangani sebelum 1964,. Orangtua Mengenai otoritas sebagai suami dianggap sebagai kepala rumah tangga, mereka memiliki hak ayah atas anak UU Perkawinan menyatakan bahwa: "istri harus memberikan kontribusi bersama-sama dengan mereka suami terhadap keluarga memastikan bimbingan moral dan material ".
              In case of divorce, the child custody is generally awarded to the spouse who obtained the divorce. Concerning inheritance rights, in the case of a spouse's death, the household common property is divided according to the marriage act. Dalam kasus perceraian, hak asuh anak umumnya diberikan kepada pasangan yang memperoleh perceraian,. Warisan Mengenai hak dalam kasus kematian pasangan, yang umum properti rumah tangga dibagi menurut tindakan perkawinan. The surviving spouse ranks fifth among those eligible to inherit, and excluded from inheritance if there are children because the children get this share in that case. Pasangan peringkat kelima di antara mereka yang hidup berhak untuk mewarisi, dan dikecualikan dari warisan kalau ada anak-anak karena anak-anak mendapatkan bagian ini dalam kasus itu. Children and their descendants can inherit from parents, grandparents or other relatives regardless of gender. Anak-anak dan keturunan mereka dapat mewarisi dari orang tua, kakek-nenek atau kerabat lainnya terlepas dari gender.
              However, rural communities tend to apply their own customs despite the existence of the inheritance law. Namun, masyarakat pedesaan cenderung untuk menerapkan kebiasaan mereka sendiri meskipun adanya hukum warisan. If the persons involved take their dispute to the court, however, the courts will base their ruling upon civil law. Jika orang yang terlibat membawa sengketa mereka ke pengadilan, namun pengadilan akan mendasarkan keputusan mereka atas hukum perdata.

Physical Integrity Integritas Fisik

The practice of female genital mutilation is common, especially among the rural population in the North and in the West. Praktek mutilasi genital perempuan adalah umum, terutama di kalangan penduduk pedesaan di Utara dan di Barat. According to the WHO and the Ivorian Association for the Defense of Women, as many as 60% of women have undergone FGM. Menurut WHO dan Asosiasi Pertahanan Pantai Gading untuk Perempuan, sebanyak 60% perempuan telah mengalami FGM. UNICEF, in turn, estimates that 45% of women aged 15 – 49 have undergone some form of FGM, a slight increase from 43% in 1994. UNICEF, pada gilirannya, memperkirakan bahwa 45% dari wanita berusia 15-49 telah mengalami beberapa bentuk dari FGM, sedikit meningkat dari 43% pada tahun 1994. FGM prevalence among women in Cote d'Ivoire varies significantly according to religion, ethnicity, region and educational status. FGM prevalensi di kalangan perempuan di Cote d'Ivoire bervariasi secara signifikan sesuai dengan agama, etnis, wilayah dan status pendidikan.
              It is most prevalent among Muslim women (78% of Muslim women undergone FMG) and least prevalent among Catholic (19%) and Protestant women (13%). Hal ini paling umum di kalangan perempuan Muslim (78% dari perempuan Muslim mengalami FMG) dan paling umum di kalangan Katolik (19%) dan wanita Protestan (13%). Until 1998, there was no law that specifically prohibited FGM. Sampai tahun 1998, tidak ada hukum yang secara khusus melarang FGM. The law concerning crimes against women enacted in December 1998 specifically forbids FGM and makes those who perform it subject to criminal penalties of imprisonment for up to 5 years and fines. Undang-undang tentang kejahatan terhadap perempuan diberlakukan pada bulan Desember 1998 secara khusus melarang FGM dan membuat mereka yang melakukan itu dikenakan sanksi pidana penjara sampai 5 tahun dan denda. A survey (1998-1999) indicated high support for the abandonment of the practice in the country. Sebuah survei (1998-1999) menunjukkan dukungan tinggi untuk meninggalkan praktek dalam negeri. 30% of women aged 15-49 who have heard of FGM/C believed the practice should be continued Support for the practice is higher among rural and less educated women, than among women living in urban areas with higher educational attainment. Concerning violence against women, spousal abuse (usually wife beating) occurs frequently and is not specifically penalized. 30% dari wanita usia 15-49 yang telah mendengar tentang FGM / C percaya prakteknya harus dilanjutkan Dukungan untuk berlatih lebih tinggi antara pedesaan dan perempuan berpendidikan rendah, dari kalangan perempuan yang tinggal di wilayah perkotaan dengan tingkat pendidikan yang lebih tinggi.
               Mengenai kekerasan terhadap perempuan , spousal penyalahgunaan (biasanya memukul istri) sering terjadi dan tidak spesifik dikenakan sanksi. A woman is presumed to have consented to sexual intercourse by marrying, even if the union was at an early age and/or forced. Seorang wanita dianggap telah menyetujui hubungan seksual dengan menikahi, bahkan jika serikat itu pada usia dini dan / atau dipaksa.
              Domestic violence is regarded as a family problem and a severe social stigma is attached to such violence. Kekerasan dalam rumah tangga dianggap sebagai masalah keluarga dan parahnya stigma sosial yang melekat pada kekerasan tersebut. Women are often too ashamed for their presumed “bad behavior and need of correction”. Perempuan sering terlalu malu untuk perilaku mereka dianggap "buruk dan perlu koreksi".
              The Ivorian Association for the Defense of Women (AIDF) undertook a study of domestic violence finding that 90 percent of interviewees had experienced violence in the home. The law prohibits rape and provides for prison terms of five to ten years, and the government generally enforces this law. Asosiasi Pertahanan Pantai Gading untuk Perempuan (AIDF) melakukan studi tentang kekerasan dalam rumah tangga menemukan bahwa 90 persen responden mengalami kekerasan dalam rumah.
               Undang-undang ini melarang pemerkosaan dan memberikan hukuman penjara lima sampai sepuluh tahun, dan pemerintah secara umum memaksa Undang-undang ini. The sentence is life imprisonment if the perpetrator is assisted in his or her crime by one or several persons; is the father, an older relative, or a person with authority over the victim; is responsible for his or her education or intellectual or professional training. Kalimat itu adalah penjara seumur hidup jika pelaku dibantu dalam kejahatan-nya oleh satu atau beberapa orang; adalah ayah, yang relatif lebih tua, atau seseorang dengan otoritas atas korban; bertanggung jawab atas pendidikan nya atau pelatihan intelektual atau profesional . The sentence is also life in prison if the victim is a minor younger than 15. Kalimat itu juga hidup di penjara jika korban di bawah umur lebih muda dari 15. Claims were most frequently brought against child rapists. Klaim yang paling sering diajukan terhadap pemerkosa anak. Rape was a problem, although its extent was unknown because the government did not collect statistics on rape or other physical abuse of women. Masalah pemerkosaan,, meskipun batas yang tidak dikenal karena pemerintah tidak mengumpulkan statistik tentang perkosaan atau kekerasan fisik lainnya perempuan.
              Women who reported rape or domestic violence to the police were often ignored. According to Human Rights Watch, pro-government and rebel forces in Côte d'Ivoire have subjected thousands of women and girls to rape and other brutal sexual assaults with impunity. The population sex ratio in Côte d'Ivoire has been stable for the past 50 years, and there does not appear to be a great occurrence of missing women. Perempuan yang melaporkan pemerkosaan atau kekerasan domestik kepada polisi sering diabaikan. Menurut Human Rights Watch, pro-pemerintah dan pasukan pemberontak di Pantai Gading telah mengalami ribuan perempuan dan gadis-gadis untuk perkosaan dan kekerasan seksual lainnya brutal dengan impunitas. Populasi sex ratio di Pantai Gading telah stabil untuk 50 tahun terakhir, dan tampaknya tidak menjadi kejadian besar perempuan yang hilang.

Civil Liberties Kebebasan perseorangan

Concerning freedom of movement, civil war which started in 2002 affected this right for all the population.              Mengenai kebebasan bergerak, perang sipil yang dimulai pada tahun 2002 yang terkena dampak ini tepat untuk semua populasi. It was recorded that out of the internally displaced people, 52% were women. There is no reported limitation to the women's freedom of dress. Itu dicatat bahwa dari orang pengungsi internal, 52% adalah perempuan. Tidak ada batasan untuk melaporkan perempuan kebebasan gaun. An estimated 35% of the population is Muslim. Sebuah diperkirakan 35% dari populasi adalah Muslim.

Ownership Rights Hak Kepemilikan

There is no legal discrimination between the sexes with regards to land ownership in urban areas, but a legal act adopted in 1998 regulates the right to property in rural areas.              Tidak ada diskriminasi hukum antara jenis kelamin berkaitan dengan kepemilikan tanah di daerah perkotaan, tetapi perbuatan hukum yang diadopsi tahun 1998 mengatur tentang hak milik di daerah pedesaan. According to article 1 of this act, rural state-owned land consists of all rural land, whether developed or not. Menurut pasal 1 dari perbuatan ini, tanah milik negara pedesaan terdiri dari seluruh tanah pedesaan, apakah dikembangkan atau tidak.

              The ownership of state-owned land is transferred by purchase, inheritance, donation among living people or intestate succession, or through bonds. Access to bank loans is difficult for women, as they only rarely can meet the lending criteria established by banks, such as a title to a house and production of a profitable cash crop. Kepemilikan tanah milik negara ditransfer melalui pembelian, warisan, sumbangan antara orang yang hidup atau suksesi wasiat, atau melalui obligasi. Akses ke pinjaman bank adalah sulit bagi perempuan, karena mereka jarang dapat memenuhi kriteria pemberian pinjaman yang ditetapkan oleh bank, seperti judul ke rumah dan produksi hasil tunai yang menguntungkan. In addition, banks require married women to secure their husband's approval. There is no legal discrimination regarding access to property. Selain itu, bank memerlukan perempuan menikah dengan aman persetujuan suami mereka. Tidak ada diskriminasi hukum mengenai akses ke properti. This right is however limited under marriage with community of property as the husband is considered as the head of the household. Hak ini tetapi terbatas dalam perkawinan dengan komunitas properti sebagai suami dianggap sebagai kepala rumah tangga.

 Islam di Pantai Gading

              Pantai Gading atau Ivory Coast atau Cote d’Ivoire (bhs. Perancis), terletak di pantai Atlantik, tepatnya di teluk Guinea, Afrika Barat, sebuah negara kaya, penghasil coklat terbesar di dunia, berbatasan dengan banyak negara, antara lain Burkina Faso, Mali, Guinea, Liberia dan Ghana. Pada awalnya, Pantai Gading adalah suatu perkampungan yang sangat terisolasi, didiami tak kurang dari 60 suku, ditemukan oleh para pedagang Portugis dan Perancis pada abad ke-15. Mereka mencari gading dan budak, dan pada akhirnya Perancis memenangkan pendudukan terhadap Pantai Gading hingga abad ke-20. Mungkin Pantai Gading adalah sebuah negara di antara sedikit negara yang dibangun penuh dengan pertikaian agama sampai saat ini, yaitu Islam dan Kristen. Islam di utara dan Kristen di selatan, mereka saling berebut kekuasaan.
              Dengan wilayah seluas 322.460 km2, sedikit lebih luas dari New Mexico, Amerika Serikat, beriklim tropic dan kering, mempunyai tiga musim, yaitu hangat kering (Nopember-Maret), panas kering (Maret-Mei) dan panas hujan (Juni-Oktober). Dihuni sekitar 17.327.724 orang, terdiri dari suku asli Afrika 97% (Akan 42%, Gur/Voltaiques 17%, Mende 27%, Krous 11%, lain-lain 3%), dengan pertumbuhan rata-rata 2,11% per-tahun, angka kelahiran 39,64 per-1000, angka kematian 18,48 per-1000. Agama Islam dianut sekitrar 40%, Kristen 30% dan penganut kepercayaan 30%. Bahasa nasional mereka adalah Perancis, di samping bahasa setempat, yaitu Dioula.
Ekonomi
Pantai Gading adalah produsen dan eksportir terbesar kopi, coklat dan minyak nabati. Konsekwensinya beresiko ekonomi tinggi, yaitu sering terimbas fluktuasi harga internasional. Walaupun pemerintah Pantai Gading berusaha mendiversifikasi ekonominya, namun mereka ternyata masih tetap menggantungkan ekonominya pada ketiga produksi pertanian tersebut, yang menurut statistik, mendayagunakan tidak kurang 68% penduduk. Pada tahun 1994, ekonomi Pantai Gading agak membaik, ketika mereka mendevaluasi mata uang CFA Frank sebesar 50%, juga melakukan upaya lain yaitu mengimprovisasi harga kopi dan coklat, memacu eksport hasil pertanian non-tradisional seperti karet dan nenas, serta meliberalisasi perbankan. Mempunyai angka pertumbuhan rata-rata minus 1,9% dan inflasi berkisar 3,4%,
              Pantai Gading termasuk negara yang labil dalam pengembangan perekonomiannya. Jumlah angkatan kerja sebanyak 6,64 juta orang, yang diserap oleh sector pertanian sebanyak 68% serta industri dan jasa 32%. Hasil pertanian berkisar pada kopi, coklat, minyak nabati, pisang, jagung, beras., tapioca, kentang, gula, kapas, karet dan kayu. Sedangkan hasil industri berkisar pada bahan makanan, minuman, produk kayu, penyulingan minyak, assembling trul dan bis, tekstil, dan listrik.
              Hasil komoditi yang dieksport adalah coklat, kopi, kayu, gas, kapas, pisang, minyak nabati, dan ikan. Tujuan eksport adalah Perancis, Belanda, Amerika Serikat dan Spanyol. Sedangkan komoditi yang diimport adalah bahan bakar, bahan makanan, dan capital equipment. Komoditi import berasal dari Perancis, Nigeria dan Inggris. Indonesia belum termasuk di dalamnya. Mata uang yang digunakan adalah CFA Frank (XOF). US $ 1,- seharga 581,2 XOF.
Perkembangan Islam di Pantai Gading
              Islam datang ke Afrika Barat dalam 3 (tiga) gelombang. Pertama pada abad ke-9 ketika bangsa Berber Afrika Utara menyebarkan Islam ke kerajaan Ghana. Kedua pada abad ke-13, ketika kerajaan Mali terbentuk dan menyebarkan Islam ke seluruh Sabana di Afrika Barat sampai dengan abad ke-18. Terakhit pada abad ke-19 ketika seorang pahlawan muslim Mali, yaitu Samore Toure menyebarkan ke arah selatan Afrika.
              Islam masuk ke Pantai Gading pada gelombang ke-2, yaitu pada abad ke-13 ketika kerajaan Mali berjaya dan menyebarkan Islam ke seluruh penjuru Afrika Barat. Sedangkan Kristen datang pada abadn ke-17. Mayoritas pemeluk Islam di Pantai Gading beraliran Sunni, dan mengikuti Madzhab Maliki. Aliran sufi juga dianut oleh sebagian komunitas muslim Pantai Gading. Aliran sufi yang dianut adalah Qadiriyah dan Tijaniyah. Syi’ah dan Ahmadiyah dianut oleh sebagian kecil komunitas Islam Pantai Gading.
              Sebagaimana dirilis oleh IslamOnline.net, dari 16 juta penduduk Pantai Gading, 60% beragama Islam, 22% Kristen (Katolik) dan 18% animis, bukan 40% Islam, 30% Kristen dan 30% animis sebagaimana dirilis oleh CIA Worldfact. Hal ini sinergi dengan hasil penelitian Library of Congress Country Studies, yang menyatakan bahwa 1 dari 4 penduduk Pantai Gading adalah Muslim, sedangkan Kristen 1 berbanding 8.
              Untuk mengaburkan jumlah dan peranserta ummat Islam di Pantai Gading, pemerintahan era Henri Konan Bedie meluncurkan program ‘kemurnian trah Pantai Gading’. Ini berarti, suku pendatang yang menetap di bagian utara Pantai Gading yang berasal dari Mali dan Burkina Faso dan mayoritas muslim tidak mendapatkan tempat yang layak (kelas dua). Hal inilah yang memicu perang antar agama di Pantai Gading, tak beda jauh dengan Nigeria. Dengan alasan ini pula, tokoh muslim Pantai Gading, Alassane Dramane Ouattara hengkang dari jabatan perdana menteri tahun 1993 dan memilih menjadi deputy direkttur jendral IMF. Alassane Outtara dituduh bukan berasal dari ‘trah asli Pantai Gading’, namun berasal dari Burkina Faso.
              Ummat Islam memang berjuang keras untuk mewujudkan impiannya memimpin Pantai Gading dalam pemerintahan. Oleh karena itu, Alassane Ouattara sebagai tokoh dan intelektual muslim merasa perlu untuk memperjuangkannya melalui jalur demokrasi yaitu pemilu presiden, walaupun pada tahun 2000 masih terganjal karena masalah ‘kewarganegaraan’. Beliau akhirnya memboikot pemilu. Sebenarnya Alassane Ouattara diganjal bukan karena issu kewarnegaraan, namun karena beliau adalah seorang muslim. Alasan inilah yang memicu perang saudara berkepanjangan di Pantai Gading sejak tahun 2000. Ummat Islam yang berjumlah 60% dan menguasai penuh daerah utara Pantai Gading menolak pemerintahan Laurent Gbagbo. Padahal bapak pendiri Pantai Gading, Felix Houphouet-Boigny membangun negara Pantai Gading dengan penuh toleransi, namun secara sia-sia dihancurkan oleh penerusnya yaitu Henri Konan Bedie dan Laurent Gbagbo.


Sources Sumber

  • AFROL Gender Profile, Côte d'Ivoire, http://www.afrol.com/Categories/Women/profiles/civ_women.htm AFROL Profil Gender, Pantai Gading,
  •  http://www.afrol.com/Categories/Women/profiles/civ_women.htm
  • CENTER FOR REPRODUCTIVE RIGHTS (2003), Women of the World : Laws and Policies affecting their reproductive lives – Francophone Africa PUSAT HAK REPRODUKSI (2003), Wanita Dunia: Hukum dan Kebijakan yang mempengaruhi kehidupan reproduksi mereka - Afrika berbahasa Perancis
  • DHS (1998), Demographic and Health Survey 98-98 Côte d'Ivoire, http://www.measuredhs.com/pubs/pub_details.cfm?ID=347&srchTp=advanced DHS (1998), Survei Demografis dan Kesehatan 98-98 Pantai Gading, http://www.measuredhs.com/pubs/pub_details.cfm?ID=347&srchTp=advanced
  • HUMAN RIGHTS WATCH (2007), “My Heart Is Cut”, Sexual Violence by Rebels and Pro-Government Forces in Côte d'Ivoire, August 2007, vol 19(11) HAK ASASI MANUSIA WATCH (2007), "My Heart Is Cut", Kekerasan Seksual oleh Pemberontak dan Pasukan Pro-Pemerintah di Pantai Gading, Agustus 2007, vol 19 (11)
  • UNICEF (2005), early marriage: an harmful practice, The United Nations Children's Fund (UNICEF), 2005 UNICEF (2005), pernikahan dini: sebuah praktek yang berbahaya, Dana Anak-Anak PBB (UNICEF), 2005
  • UNICEF (2005), Côte d'Ivoire FGM country profile, http://www.childinfo.org/areas/fgmc/profiles/CotedIvoire/CotedIvoire%20FGC%20profile%20English.pdf UNICEF (2005), Pantai Gading profil negara FGM, %%% http://www.childinfo.org/areas/fgmc/profiles/CotedIvoire/CotedIvoire 20FGC 20profile 20English.pdf
  • UN (2003), Integration of the Human Rights of Women and the Gender Perspective. PBB (2003), Integrasi Hak Asasi Manusia Perempuan dan Perspektif Gender. Violence against Women, Report of the Special Rapporteur on violence against women, its causes and consequences, Ms. Radhila Coomaraswamy, submitted in accordance with commision on Human Rights resulution. Kekerasan terhadap Perempuan, Laporan Pelapor Khusus tentang kekerasan terhadap perempuan, penyebab dan konsekuensi, Ms Radhila Coomaraswamy, disampaikan sesuai dengan komisi pada resulution Hak Asasi Manusia.
  • US. AS. DEPARTMENT OF STATE (2006), Country Reports on Human Rights Practices, Côte d'Ivoire., Bureau of Democracy, Human Rights and Labor DEPARTEMEN NEGARA (2006), Laporan Negara mengenai Praktek Hak Asasi Manusia, Pantai Gading., Biro Demokrasi, Hak Asasi Manusia dan Tenaga Kerja
·         Disadur dari laporan :
Cecile Imboua-Niava              Cecile Imboua-Niava ,Public Affairs Section, Kedubes AS Abidjan
Educational Adviser  Public Affairs Section           Tel: (225) 22-44-07-45 / 22-44-05-97 Tel: (225) 22-44-07-45 / 22-44-05-97
              Fax: (225) 22-44-53-96 Fax: (225) 22-44-53-96
              E-mail: cinabid@pd.state.gov or cinabid@yahoo.com E-mail: cinabid@pd.state.gov atau cinabid@yahoo.com [ edit ] References


 


  • This page was last modified on 18 November 2009 at 14:54.













Sistem Pendidikan di Cuba

E. Managemen Pendidikan di Cuba
1. Otorita.
Semua sekolah dalam pendidikan Nasional berada dalam naungan Kementrian Pendidikan . Kementrian ini bertanggung jawab atas kebijakan pendidikan secara umum, mendesain serta melaksanakan silabus dan kurikulum, menyarankan metode-metode mengajar, mensupervisi dan mengontrol pendidikan.
Lembaga-lembaga pendidikan tinggi berada dibawah bermacam-macam badan , tergantung dari jenis dan bidang garapan. Lembaga Pendidikan tinggi kedokteran berada dibawah Kementrian kesehatan rakyat, Lembaga pendidikan keguruan yang bertugas mendidik guru-guru pendidikan dasar dan menengah berada dibawah kementrian pendidikan, Institut kesenian dibawah kementrian kebudayaan, dan seterusnya.  Lembaga Pendidikan tinggi yang mendidik calon profesional untuk pertanian, industri, sosial dan humaniora menjadi tanggung jawab dan berada di bawah kementrian Pendidikan Tinggi. Reformasi Pemerintah tahun 1976 memberikan kekuasaan lebih besar kepada lembaga-lembaga pendidikan Negeri. Dalam hal pusat-pusat pendidikan tinggi, hubungan dengan masyarakat makin diperkuat, dan hubungan ini terus dikaji agar hubungan dengan masyarakat dapat diperbesar dan diperkuat.
Supervisi dan kontrol dijalankan pada tingkat Nasional, Provinsi dan Kotamadya, Reformasi sistem manageman dan organisasi diarahkan pada desentralisasi dan fleksibilitas. Ini memberikan kekuasaan yang lebih besar kepada pemerintah dan kotamadya untuk mengambil inisiatif dan menjalin hubungan yang lebih dekat dengan masyarakat.
Langkah-langkah ke arah peningkatan status guru dan kepala sekolah juga dilakukan termasuk menghilangkah kegiatan-kegiatan yang tidak perlu sehingga tidak memperberat beban guru dan staf dengan hal-hal yang tidak perlu. Sedang diupayakan juga pengangkatan dan penggunaan guru secara lebih rasional dan  ekses-ekses yang membuat tingginya biaya pendidikan. Badan-badan pendidikan  yang terdiri dari orang tua murid, tetangga orang-orang kunci dalam masyarakat/ pemimpin informal, dan wakil-wakil lembaga telah terbukti keefektipannya. Walaupun potensi mereka belum lagi sepenuhnya termanfaatkan. Sebagai contoh, dukungan diberikan oleh masyarakat ke sekolah, dan permintaan dan tuntutan kepada sekolah juga masyarakat.
Pada Pendidikan tinggi, kecenderungan ini adalah untuk mengangkat status rektor, dekan dan pimpinan-pinpinan lainnya, dan juga kecenderungan ke arah desentralisasi pembuatan keputusan dalam hal metodologi. Misalnya kurikulum yang telah diimplementasikan secara nasional,  jumlah jam mengajar sekarang dapat ditentukan oleh lembaga pendidikan tinggi masing-masing sesuai dengan karakteristik serta kebutuhan daerah tempat lokasi lembaga itu. Untuk program pasca sarjana dan penelitian-penelitian ilmiah masing-masing lembaga memperhatikan keperluan daerah serta kemampuan staf pengajar dan peneliti.
Sistem kontrol pemerintah dilakukan dengan mengkaji serta menilai proses mengajar pada berbagai tingkat. Sistem ini selalu dikaji ulang dan diperbaiki,  Perhatian khusus diberikan pada pada petugas yang melaksanakan fungsi kontrol yang terdiri dari sekelompok kecil staf dengan tugas purna waktu. Mereka kebanyakan dipilih berdasarkan pengalaman dan prestasi dan prestise profesional mereka. Kebanyakan mereka berasal dari guru-guru , para profesional atau peneliti (dua yang terakhir untuk perguruan tinggi), yang melakukan tugasnya secara temporer sedemikian rupa sehingga peran supervisor bergabung dengan pihak yang disupervisi.
Peran yang sangat penting dalam kehidupan sekolah dijalankan oleh organisasi siswa. Ada asosiasi pionir pada tingkat pendidikan dasar dan menengah pertama; di tingkat pendidikan atas, sekolah teknik dan profesional terdapat federasi siswa sekolah menengah, Federation of intermediate-level students (FEEM); pada tingkat pendidikan tinggi  ada federasi mahaasiswa, Federation of university students (FEU) . Hal yang sama juga terdapat pada sektor pendidikan lain. Seperti siswa pekerja membentuk kehendak mereka dan bekerjasama mengembangkan  aktivitasnya. Juga terdapat organisasi pekerja sains, Union of Science Wokers.

2. Pendanaan.
Pendidikan di Cuba diselenggarakan dan didanai oleh Negara. Pada pendidikan tinggi, bisnis dilihat dari perkembangan anggaran yang secara konstan naik. Pada tahun 1959, misalnya anggaran untuk setiap penduduk adalah 11 pesos naik menjadi 175 pesos (US $59,5 juta) naik menjadi 648,5 juta pesos (US$486,4 juta) dalam tahun 1970, dan dari 134,5 juta pesos ( US $ 1000,8 juta) menjadi 1823,4 juta pesos tahun 1990.

3. Personalia.
Pendidikan di cuba  telah mengalami pertumbuhan pendidikan yang dramatis, baik secara kuantitatif maupun kualitatif, guru menjadi komponen yang sangat penting dalam pertumbuhan ini , Upaya-upaya yang cukup sistematis selalu diarahkan pada pendidikan dan
 peningkatan pada staf pengajar. Pendidikan guru tingkat dasar dan menengah dilakukan berupa peningkatan latar belakang kultural serta peningkatan level kemampuan pedagogik dan psikologis dalam mengajar.
Juga terdapat sekolah-sekolah untuk pelatihan pustakawan dan personil keperawatan, serta institut pendidikan guru tempat-guru-guru untuk pendidikan dasar dan menengah, pendidikan teknik dan profesional dididik dan dilatih. Lembaga pendidikan guru yang lebih tinggi juga melayani pendidikan level universitas untuk menyiapkan guru-guru sekolah dasar dan pra sekolah. Inservis Training pada umumnya bersifat wajib.  Lembaga-lembaga pendidikan guru dan lembaga-lembaga lain di tingkat pascasarjana, kursus-kursus, seminar, serta konferensi-konferensi ilmiah.
Disamping pendidikan guru yang reguler atau latihan-latihan yang bersifat emergensi, perhatian yang cukup besar juga diberikan pada usaha peningkatan diri sendiri, berdasarkan penilaian dan penelitian yang dilakukan oleh pihak perguruan tinggi ternyata bahwa mahasiswa yang mendaftar pada lembaga pendidikan bukanlah mahasiswa yang berkualitas terbaik dibandingkan yang mendaftar ke bidang bidang lain. Untuk mengatasi masalah ini, sistem “self-improvement”  atau sistem memperbaiki diri sendiri digunakan. Dalam tahun 1922, sistem cuti panjang atau sabatikal yang dibayar diperkenalkan pada guru-guru pendidikan dasar  untuk meningkatkan kualifikasinya, Implementasi tahun sabatikal ini dan kenaikan status sangat mungkin guru-guru tingkat dasar adalah lulusan universitas, yang dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan. Diantara langkah-langkah penting yang dilakukan untuk meningkatkan mutu pengajaran pada tingkat dasar dan menengah adalah partisipasi mahasiswa dalam kehidupan sekolah; kebebasan yang diberikan kepada mereka untuk melaksanakan kegiatan profesional; menesuaikan kurikulum sekolah terhadap kebutuhan masyarakat setempat; partisipasi sekolah dalam melatih kader kader guru; dan penggunaan hasil-hasil penelitian  untuk memecahkan berbagai masalah pendidikan.

4. Kurikulum dan Metodologi Pengajaran
            Kurikulum dan silabus berlaku secara nasional untuk semua tingkat pendidikan. Tujuanya agar terjamin homogenitas atau keseragaman isi dasar yang diajarkan pada setiap tingkat.
Kurikulun dan silabus selalu diperbaiki untuk disesuaikan isinya dengan kebutuhan masyarakat yang selalu berubah. Pada tingkat dasar menengah, kurikulum dan silabus baru diimplementasikan pada tahun 1975-1981, pertama pada sistem pendidikan politeknik, dan kemudian pada sekolah-sekolah lainnya.  Diantara perbaikan kurikulum dan silabus,  dan juga perbaikan proses mengajar. Adalah  (a). Untuk mendapatkan uraian yang jelas tentang apa yang ingin dicapai; (b). Untuk memberikan kekuasaan yang lebih besar kepada guru dan sekolah sehingga mereka mampu menyesuaikan kurikulum Nasional dengan kenyataan dan kondisi di daerah setempat dan (c). Untuk menyakinkan pengembangan keterampilan kerja, disiplin dan kesadaran bahwa nilai-nilai sosial rakyat Kuba hendaklah ke arah mental penghasil atau produsen, bukan mental konsumen.
Kurikulum, silabus dan bahan-bahan pengajaran lainya ditulis secara bersama oleh guru-guru yang dipilih atas dasar perpormansi profesional yang tinggi dan direvisi oleh para spesialis dan ilmuan yang lebih baik dalam bidang ilmu tertentu, tanpa memandang tempat mereka bekerja. Pada pendidikan teknik dan profesional, diminta partisipasi para teknisi yang berkualifikasi tinggi yang berbeda pada sektor yang berbeda-beda. Perubahan dalam bidang kurikulum segera dilakukan pada lembaga pendidikan guru, baik pada strata I maupun pasca sarjana.
Ujian-ujian negara secara konsisten harus selalu diperbaiki, dan evaluasi terhadap hasil proses pendidikan sehari-hari oleh pada guru selalu didorong. Disamping itu, upaya upaya juga dilakukan agar terjadi peningkatan interaksi antara  berbagai level pendidikansupaya dapat dimonitor peroses pendidikan sepanjang jalan, bukan hanya pada akhir “ grade” 9 atau 12 saja. Diveersifikasi, dimana perlu akan dilakukan untuk menjawab secara efektif keperluan dan interest siswa yang selalu berubah.
Karakteritik umum keseluruhan sistem pendidikan Nasional Kuba ialah  memperluas pilihan kurikulum sehingga dapat diciptakan mobilitas yang lebih fleksibel dalam penempatan pekerjaan, dan keterampilan-keterampilan khusus dapat dikembangkan pada saat terakhir proses pendidikan siswa.
Peningkatan kualitas pengajar adalah sasaran yang juga ingin dicapai dalam sistem pendidikan. Disamping perbaikan kurikulum dan desentralisasi, ada beberapa kebijakan untuk mengaitkan pendidikan sekolah dengan kehidupan ekonomi, politik, dan sosial masyarakat, bahkan juga dengan negara dan dunia.

5. Ujian Kenaikan Kelas, dan Sertifikasi.
Pada tingkat pendidikan dasar kenaikan kelas dari “grade” yang satu ke “grade” yang lebih tinggi berlangsung secara otomatis. Murid-murid yang mengalami kesukaran dalam pelajaranya, diberikan perlakuan dan pelayanan khusus tanpa memisahkan mereka dari kelasnya. Untuk menyakinkan bahwa taraf pengetahuan minimum murid dapat tercapai pada “grade” 6, 9, dan 12 di seluruh negara, ujian-ujian negara dilakukan  pada tingkat-tingkat itu. Selanjutnya untuk memasuki perguruan tinggi, daftar nama seluruh pelamar digabungkan menurut nilai yang diperoleh pada pendidikan menengah dengan nilai yang diperoleh pada ujian-ujian negara.
Untuk setiap level pendidikan,  persyaratan yang harus dipenuhi untuk mendapatkan sertifikat atau ijasah yang telah ditetapkan. Sistem pendidikan nasional disusun sedemikian rupa sehingga setiap level bisa cocok dengan level yang lain (dovetail).  Dua terminal yang paling besar alternatifnya dalam sistem adalah pada “grade”  9 dan 12. Tetapi untuk mencapai fleksibilitas yang lebih besar, usaha yang dilakukan adalah untuk memperbanyak tempat berhenti pendidikan atau terminmal, dan mendiversifikasi pendidikan, sehingga kemampuan dan interes siswa dapat dipenuhi atau dilayani




Semua sekolah
Pendidikan Di Kuba
Ketika pemerintah memotong subdisi bahan bakar minyak (BBM), alasan yang dimajukan karena pemerintah ingin menghemat anggaran negara. Kalau subsidi tidak dipangkas, negara bisa bangkrut. Tapi, apakah dengan menghemat anggaran negara berarti melepaskan diri dari tanggung jawab terhadap pemenuhan hak-hak sosial-ekonomi rakyat? Tokh, pemerintah bukan hanya memotong subsidi untuk BBM, listrik dan telepon tapi, juga memotong subsidi untuk sektor kesehatan dan pendidikan.
Kalau dirunut ke belakang, pertanyaannya apakah benar negara kita kekurangan anggaran untuk pemenuhan kebutuhan rakyat? Saya tidak memiliki data yang akurat seputar masalah ini. Apalagi soal anggaran atau penghitungan anggaran ini sangat rumit atau sengaja di rumit-rumitkan. Tetapi, saya meragukan bahwa negara kita mendekati bangkrut, sehingga memberi alasan kepada pemerintah untuk berlepas tangan dari kewajiban konstitusionalnya.
Marilah kita bandingkan sejenak kondisi negara kita dengan Kuba, sebuah negara kepulauan di kawasan Karibia, Amerika Selatan. Kuba secara ekonomi adalah negara miskin, karena selama 40 tahun diembargo oleh pemerintah Amerika Serikat. Seperti Indonesia, dalam peta bumi ilmu sosial, Kuba digolongkan sebagai negara berkembang. Tetapi jika kita menengok laporan indeks kualitas manusia yang diterbitkan oleh badan perserikatan bangsa-bangsa (PBB), kualitas sumberdaya manusia Kuba, jauh melampaui kualitas sumberdaya manusia Indonesia. Mengapa bisa demikian?
Universitas Untuk Semua
Di negeri yang terkenal karena produk cerutunya itu, tingkat melek huruf penduduknya sangat tinggi. 97 persen dari penduduk yang berusia di atas 15 tahun bisa membaca dan menulis. Dari komposisi itu, jumlah laki-laki yang melek huruf mencapai 97, 2 persen, sedangkan perempuan mencapai 96,9 persen. Sebagai perbandingan, sebelum revolusi pada 1959, angka buta huruf sebesar 30 persen. Kini penduduk yang buta huruf nol persen. Kuba juga merupakan negara dengan tenaga guru terbesar dan tersukses dalam bidang pendidikan. Dari segi komposisi jumlah guru-murid, untuk tingkat sekolah dasar dari setiap 20 murid dilayani oleh satu orang pengajar. Untuk tingkat sekolah menengah, satu orang pengajar melayani 15 murid. Keadaan ini menyebabkan hubungan antara guru-murid berlangsung secara intensif.
Setiap guru di Kuba adalah lulusan universitas dan memperoleh pelatihan yang sangat intensif dan berkualitas selama masa karirnya. Yang unik dari sistem pendidikan Kuba, adalah hubungan guru-murid-orang tua yang tampak dikelola secara kolektif. Seluruh staf pendidikan (pengajar dan pegawai administrasi) tinggal di dekat sekolah, sehingga mereka mengenal satu sama lain. Bersama murid dan orang tuanya, para guru ini bekerja bersama dan menyelesaikan secara bersama masalah-masalah menyangkut bidang pendidikan dan kesehatan. Metode ini merupakan pengejawantahan dari nilai hidup yang diwariskan oleh Che Guevara, tentang solidaritas kelas. Dengannya, pendidikan tidak hanya bermakna vertikal, dimana semakin terdidik orang peluangnya untuk berpindah kelas semakin terbuka. Tapi, juga bermakna horisontal, bahwa pendidikan juga bertujuan untuk memupuk dan mengembangkan solidaritas antar sesama, penghargaan terhadap alam-lingkungan dan kemandirian.
Menurut Juan Casassus, anggota tim dari the Latin American Laboratory for Evaluation and Quality of Education at UNESCO Santiago, prestasi tinggi Kuba dalam pendidikan ini merupakan hasil dari komitmen kuat pemerintahan Kuba yang menempatkan sektor pendidikan sebagai prioritas teratas selama 40 tahun sesudah revolusi. Pemerintah Kuba memang mengganggarkan sekitar 6,7 persen dari GNP untuk sektor ini, dua kali lebih besar dari anggaran pendidikan di seluruh negara Amerika Latin.
Dengan anggaran sebesar itu, pemerintah Kuba berhasil membebaskan seluruh biaya pendidikan, mulai dari level sekolah dasar hingga universitas. Bebas biaya pendidikan juga untuk sekolah yang menempa kemampuan profesional. "Everyone is educated there. Everyone has access to higher education. Most Cubans have a college degree," ujar Rose Caraway, salah satu mahasiswa AS yang ikut progam studi banding di Kuba, pada 2005. Kebijakan ini menjadikan rakyat Kuba sebagai penduduk yang paling terdidik dan paling terlatih di seluruh negara Amerika Latin. Saat ini saja ada sekitar 700 ribu tenaga profesional yang bekerja di Kuba.
Tetapi, kebijakan menggratiskan biaya pendidikan ini tampaknya kurang mencukupi. Sejak tahun 2000, pemerintah Kuba mencanangkan program yang disebut “University for All.” Tujuan dari program ini adalah untuk mewujudkan mimpi menjadikan Kuba sebagai “a nation become a university.”
Melalui program ini seluruh rakyat Kuba (tua-muda, laki-perempuan, sudah berkeluarga atau bujangan) memperoleh kesempatan yang sama untuk menempuh jenjang pendidikan universitas. Caranya, pihak universitas bekerjasama dengan Cubavision and Tele Rebelde, menyelenggarakan program pendidikan melalui televisi. Perlu diketahui, saat ini media televisi Kuba menyediakan 394 jam untuk program pendidikan setiap minggunya. Jumlah ini sekitar 63 persen dari total jam tayang televisi Kuba. Dalam kerjasama ini, pihak universitas menyediakan paket kurikulum pendidikan dan tenaga pengajar dan pemikir yang berkualitas. Sebagai contoh, salah satu mata acara yang disuguhkan adalah sejarah filsafat, yang diasuh oleh Miguel Limia, seorang profesor filsafat dari institut filsafat.
Demikianlah, sejak program ini on-air pada 2 Oktober 2000, ada sekitar 775 profesor yang datang dari universitas-universitas besar di Kuba yang aktif terlibat dalam program ini.
Hasil dari komitmen dan kerja keras pemerintah Kuba dalam membangun sektor pendidikan ini, nampak dari hasil kajian perbandingan yang dilakukan oleh UNESCO, terhadap siswa dari 13 negara Amerika Latin di bidang matematika dan bahasa. Dari studi itu diperoleh hasil, prestasi siswa Kuba jauh di atas prestasi siswa dari negara lainnya yakni, sekitar 350 point. Bandingkan dengan Argentina, Chile, dan Brazil yang nilainya mendekati 250 poin.
Prestasi Bidang Kesehatan
Salah satu prestasi tertinggi dari pembangunan pendidikan Kuba, tampak dalam bidang pendidikan kesehatan. Seperti dikemukakan Cliff DuRand, profesor emeritus filsafat di Morgan State University, Baltimore, AS, saat ini rata-rata tingkat kematian dini di Kuba hanya 5,8 kematian dalam satu tahun untuk 1.000 kelahiran. Angka ini adalah yang terendah di kawasan Amerika Latin, bahkan lebih rendah dari yang terjadi di Amerika Serikat.
Jumlah tenaga dokter per kapita Kuba jauh lebih banyak dibandingkan negara manapun di dunia. Saat ini saja, ada sekitar 130.000 tenaga medis profesional. 25.845 tenaga dokter Kuba bekerja untuk misi kemanusiaan di 66 negara, 450 di antaranya bekerja di Haiti, negara termiskin di benua Amerika. Sebagian lainnya bekerja di kawasan-kawasan miskin di Venezuela. Ketika terjadi bencana topan Katrina di New Orleans, beberapa waktu lalu, Presiden Fidel Castro berinisiatif mengirimkan 1.500 tenaga dokter. Tapi, inisiatif ini ditolak oleh pemerintah AS dengan alasan yang sifatnya politis.
Tidak hanya untuk rakyat Kuba, kini melalui Latin American School of Medicine, pemerintah Kuba memberikan beasiswa untuk pendidikan kesehatan kepada ratusan kaum muda miskin dari seluruh negara Amerika Latin, Afrika, bahkan Amerika Serikat. Yang menarik, di Kuba pengajaran kesehatan tidak hanya menyangkut soal ilmu pengetahuan dan seni pengobatan tapi, juga nilai-nilai pelayanan sosial terhadap kemanusiaan. Seperti dikemukakan Castro, ketika mewisuda 1610 mahasiswa pada musim panas Oktober 2005,
“Modal manusia (human capital) jauh lebih bernilai ketimbang modal kapital (financial capital). Modal manusia meliputi tidak hanya pengetahuan, tapi juga – dan ini yang sangat mendasar – kesadaran, etika, solidaritas, rasa kemanusiaan yang sejati, semangat rela berkorban, kepahlawanan, dan kemampuan menciptakan sesuatu dalam jangka panjang.”

Ditulis dalam Politik

Tanggapan
This post has been removed by a blog administrator.
    •  
Oleh: Anonymous on November 4, 2005
at 6:16 am
Saya sangat tertarik dengan tulisan Bang Coen ini.
Pendidikan memang harus diutamakan jika ingin memajukan suatu negara.
Kebijakan-kebijakan yang diambil oleh pemerintah selama ini menurut saya hanyalah ‘obat ringan’ terhadap sebuah penyakit(red masalah) yang kronis, yang hanya mengobati sementara saja.
Andaikan pemerintah mau mengalokasikan anggarannya lebih banyak ke sektor pendidikan, dalam 10-15 tahun kedepan Indonesia bisa lebih baik.
Sayang memang orang Indonesia terkadang tidak sabaran…Termasuk pejabat, partai, dan juga masyarakatnya…(semua hasil produk pendidikan dengan anggaran murah)
    •  
Oleh: Rony Zakaria on November 7, 2005
at 3:53 am
Harlan Isjwara
Jika Kuba begitu hebat, mengapa hampir tiap hari ada orang Kuba lari ke Florida ? Dalam setahun jumlahnya ribuan (sama juga dengan banyaknya orang Cina berenang/lari/menyelundup ke Hongkong). Saya khawatir Kuba memakai taktik Soekarno di jaman Orla, memberitakan, bahwa buta huruf dan malaria sudah punah di Indonesia, padahal belum. Saya yakin banyak
prestasi Kuba (dan RRC), tetapi masih banyak juga kekurangannya.
    •  
Oleh: Anonymous on November 7, 2005
at 8:52 am
Mbak atau Mas Harlan,
Soal Kuba:
1. Seluruh data yang saya kutip itu dipublikasikan oleh Unesco badan di bawah PBB, dan juga oleh sarjana-sarjana dari AS. Jadi menurut saya agak netral dari bias propaganda politik.
2. Orang Kuba mengungsi ke AS, ya itu wajar saja. Orang beda keyakinan politik dan merasa tidak nyaman dengan sistem politik yang berlangsung di negeri punya beberapa pilihan: (1) melawan kekuasaan yang berbeda itu; (2) diam sambil menunggu saat yang tepat untuk melawan; dan (3) mengungsi mencari tempat yang lebih nyaman secara politik. Lagipula AS itu jaraknya hanya sepelemparan batu dari Kuba.
3. Kuba itu memang negara miskin, dalam arti jika kita menggunakan ukuran pertumbuhan ekonomi, besaran investasi asing, arus modal barang dan jasa, seperti yang selalu dijadikan ukuran sukses pembangunan sebuah negara. Tapi, mengapa mesti selalu itu ukuran kesuksesan? Orde Baru juga menggunakan ukuran itu, dan pernah disebut oleh Bank Dunia sebagai salah satu dari “Keajaiban Asia.” Kenyatannya, ekonomi kita sangat rapuh, sangat tergantung pada dinamika ekonomi internasional. Lalu, kemana angka-angka menakjubkan itu? Ya tersimpan dalam buku teks ekonomi.
Kuba tidak terlalu mempersoalkan angka-angka pertumbuhan ekonomi dari sudut pandang ekonomi liberal. apalagi karena Kuba diembargo oleh pemerintah AS. Kuba memilih membangun negaranya dengan mengedepankan kualitas SDM, yang terbukti lebih tahan uji ketimbang kita. Coba Anda bayangkan kalau ekonomi Indonesia diembargo oleh katakanlah, Jepang (negara ini adalah pemberi utang terbesar kedua setelah konsorsium Bank Dunia kepada Indonesia), hmm, tak bisa dibayangkan. Memang masih banyak pelajaran yang bisa dipetik dari Kuba. Soal pembangunan pertanian misalnya, Kuba saat ini adalah negara yang paling berhasil dalam membangun sistem pertanian organik (tanpa menggunakan pestisida dan pupuk non-organik, seperti urea dsb). Pertanian organik ini dikembangkan, sebagai jawaban atas embargo AS dan bangkrutnya negara-negara Stalinis di Eropa Timur yang merupakan mitra dagang Kuba sebelumnya. Kini bahkan AS, sedang giat-giatnya menggalakkan penggunaan bahan makanan organik. Tulisan itu sebenarnya saya maksudkan agar kita mencoba mencari alternatif untuk keluar dari keterpurukan yang sangat memalukan ini. Bagi saya, kini saatnya bagi pemerintah, gerakan masyarakat sipil, dan gerakan sosial lainnya, untuk mengedepankan pembangunan kualitas SDM di atas pembangunan fisik dan angka-angka statistik ekonomi uang. “Saya yakin, jika pendidikan dan kesehatan kita gratis pada semua tingkatan, maka BBM naik 200 persen pun rakyat bisa memahami. Hemat di satu sisi, boros di sisi lain. Ini yang namanya subsidi silang.
Salam,
Coen
    •  
Oleh: Coen Husain Pontoh on November 7, 2005
at 8:58 am
Bapak (ma’af, ataukah Ibu ?) Coen,
Saya setuju, bahwa tingkat kemakmuran yang diukur melulu dengan uang tidak selalu menggambarkan kesejahteraan rakyat. Kemungkinana besar – jika di negara berkembang – yang makmur hanya segolongan pimpinan saja. Dan saya setuju dengan niat anda untuk memberi jalan alternatif (free education and medical
coverage).
Yang saya ragukan adalah data-data PBB dan
sarjana-sarjana AS yang anda kutip. Karena, lihat saja Indonesia : begitu yakinnya World Bank + IMF + PBB menyatakan, bahwa kita (OrBa) sukses membangun ekonomi (seperti conth yang anda pakai), padahal dalamnya rapuh ! Jadi, jika di Indo yang penuh dengan wartawan asing dan akhli-akhli ekonomi asing saja mereka bisa salah, apalagi di Kuba atau RRC, yang negaranya tertutup (Komunis).
Saya tidak mengatakan, bahwa anda PASTI salah. Hanya kita mesti hati-hati dalam mempelajari data dari negara tertutup (sulit diverifikasi). Bayangkan, di Indo kita punya Bappenas – yang katanya – didikte oleh HIID (Harvard International Institute of Development). Ternyata mereka sendiri kecolongan, ternyata ekonomi kita rapuh – tidak sekuat seperti yang mereka tulis dalam laporan-laporannya (dalam mendukung permintaan utang baru; kasarnya – mereka bilang : jangan khawatir, ekonomi Indo kokoh. Kasi saja utang baru).
Apalagi kalau mereka cuma dari jauh
membaca laporan pemerintah (mungkin benar, mungkin propaganda ala Soekarno/Soeharto).
El Ingle, 14 Juni 1961Kepada yang terhormat,
Perdana Menteri DR. Fidel Castro.
Saya menulis sedikit catatan kepada Anda, untuk menyatakan bahwa saya tidak tahu bagaimana menulis atau membaca. Terima kasih kepada Anda, yang telah merealisasikan rencana melek huruf ke dalam praktek. Saya juga berterima kasih kepada para guru yang telah mengajari saya, sehingga membuat saya bisa membaca dan menulis. Saya adalah seorang miliciano dan saya bekerja di koperasi Rogelio Perea. Saya sangat senang jika Anda mau berkunjung ke koperasi ini.
Viva la revolucion socialista
Patria o Muerte
Venceremos
Salam,
Felix D. Pereira Hernandez
Surat yang ditulis Hernandez ini, adalah salah satu bentuk penghargaan rakyat Kuba terhadap Fidel Castro, atas kepemimpinannya dalam memajukan dunia pendidikan di Kuba. Sebagaimana ditulis Leo Huberman dan Paul Sweezy, dalam buku mereka yang telah menjadi klasik, “Socialism in Cuba,” pendidikan di Kuba adalah salah satu contoh tersukses rejim Sosialis.
Kebijakan memajukan pendidikan di Kuba, sebenarnya telah dicanangkan sejak rejim Castro belum lagi berkuasa. Saat itu, bertempat di Fort Moncanda, pada 26 Juli 1953, Castro menyatakan ada enam problem yang “kita harus sesegera mungkin menyelesaikan secara bertahap” yakni, masalah tanah, industrialisasi, perumahan, pengangguran, pendidikan, dan kesehatan. Tapi, rencana itu baru mulai betul-betul dicanangkan, saat Fidel Castro di hadapan Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Banga (PBB), pada September 1960, menyatakan bahwa 1 Januari 1961 telah dicanangkannya sebagai tahun dimulainya kampanye besar-besaran di negaranya dalam memberantas buta huruf. Tahun itu juga ditetapkan sebagai Tahun Pendidikan (The Year of Education).
Sejak saat itu, dimulailah mobilisasi dan perencaan pembangunan sektor pendidikan di seluruh negeri. Para brigadistas (relawan) yang diterjunkan ke lapangan membawa buku petunjuk dan bendera Kuba satu tangan dan lampu paraffin (simbol kampanye) di tangan lainnya. Dalam memobilisasi massa terdidik untuk mengajari massa rakyat yang buta huruf, slogan yang dikumandangkan adalah “the people should teach the people.” Di kantor-kantor, di lahan-lahan pertanian dan perkebunan, dan pabrik-pabrik dikumandangkan slogan, “If you know, teach; if you don’t know, learn.”
Sementara di radio dan televisi nasional, setiap saat diumumkan bahwa “Every Cuban a teacher; every house a school.” Di organisasi-organisasi massa, dipropagandakan kepada seluruh anggotanya bahwa penyair menulis puisi, artis melukis gambar dan mendesain poster, penulis lagu menulis lagu, pers memuat berita utama tentang kemajuan dan para fotografer berpartisipasi dalam kampanye melalui gambar. Pokoknya, seluruh bangsa turut berperanserta dalam gerakan revolusioner besar-besaran dalam bidang kebudayaan: penghapusan buta huruf.
Pada 22 Desember 1961, program alphabetisasi ini berakhir. Hasilnya, angka buta huruf merosot drastis, dari 23,6 persen ketika program ini pertama kali dicanangkan menjadi tinggal 3,9 persen. Bandingkan misalnya, dengan negara-negara lain di kawasan Amerika Latin, dimana sekitar 33 persen penduduknya adalah buta huruf. Rata-rata angka buta huruf di kawasan itu bervariasi dari 8,6 persen di Argentina hingga 80 persen di Haiti. Melihat sukses ini, Huberman dan Sweezy menulis,
“Never in the history of education anywhere in the world had there been so successful an achievement.”
Tapi, Anda mungkin bertanya, itu khan prestasi Kuba ketika perang dingin tengah berlangsung? Prestasi yang dicapai ketika negara-negara komunis, terutama Uni Sovyet, masih merupakan partner dagang terbesar Kuba? Bagaimana keadaannya kini, ketika komunisme sudah dinyatakan gagal?
Universitas Untuk Semua
Di negeri yang terkenal karena produk cerutunya itu, tingkat melek huruf penduduknya sangat tinggi. 97 persen dari penduduk yang berusia di atas 15 tahun bisa membaca dan menulis. Dari komposisi itu, jumlah laki-laki yang melek huruf mencapai 97, 2 persen, sedangkan perempuan mencapai 96,9 persen. Saat ini, Kuba juga merupakan negara dengan tenaga guru terbesar dan tersukses dalam bidang pendidikan. Sebelum revolusi pada 1959, angka buta huruf sebesar 30 persen. Kini penduduk yang buta huruf nol persen. Dari segi komposisi jumlah guru-murid, untuk tingkat sekolah dasar dari setiap 20 murid dilayani oleh satu orang pengajar. Untuk tingkat sekolah menengah, satu orang pengajar melayani 15 murid. Keadaan ini menyebabkan hubungan antara guru-murid berlangsung secara intensif.
Setiap guru di Kuba adalah lulusan universitas dan memperoleh pelatihan yang sangat intensif dan berkualitas selama masa karirnya. Yang unik dari sistem pendidikan Kuba, adalah hubungan guru-murid-orang tua yang tampak dikelola secara kolektif. Seluruh staf pendidikan (pengajar dan pegawai administrasi) tinggal di dekat sekolah, sehingga mereka saling mengenal satu sama lain. Bersama murid dan orang tuanya, para guru ini bekerja bersama dan menyelesaikan secara bersama masalah-masalah menyangkut bidang pendidikan, pertanian, dan kesehatan. Metode ini merupakan pengejawantahan dari nilai hidup yang diwariskan Che Guevara, tentang solidaritas kelas. Dengannya, pendidikan tidak hanya bermakna vertikal, dimana semakin terdidik orang peluangnya untuk berpindah kelas semakin terbuka. Tapi, juga bermakna horisontal, dimana pendidikan sekaligus bertujuan memupuk dan mengembangkan solidaritas antar sesama, penghargaan terhadap alam-lingkungan dan kemandirian.
Menurut Juan Casassus, anggota tim dari the Latin American Laboratory for Evaluation and Quality of Education at UNESCO Santiago, prestasi tinggi Kuba dalam pendidikan ini merupakan hasil dari komitmen kuat pemerintahan Kuba, yang menempatkan sektor pendidikan sebagai prioritas teratas selama 40 tahun sesudah revolusi. Pemerintah Kuba memang mengganggarkan sekitar 6,7 persen dari GNP untuk sektor ini, dua kali lebih besar dari anggaran pendidikan di seluruh negara Amerika Latin.
Dengan anggaran sebesar itu, pemerintah Kuba berhasil membebaskan seluruh biaya pendidikan, mulai dari level sekolah dasar hingga universitas. Bebas biaya pendidikan diberlakukan juga untuk sekolah yang menempa kemampuan profesional. "Everyone is educated there. Everyone has access to higher education. Most Cubans have a college degree," ujar Rose Caraway, salah satu mahasiswa AS yang ikut progam studi banding di Kuba, pada 2005. Kebijakan ini menjadikan rakyat Kuba sebagai penduduk yang paling terdidik dan paling terlatih di seluruh negara Amerika Latin. Saat ini saja ada sekitar 700 ribu tenaga profesional yang bekerja di Kuba.
Tetapi, kebijakan menggratiskan biaya pendidikan ini tampaknya kurang mencukupi. Sejak tahun 2000, pemerintah Kuba mencanangkan program yang disebut “University for All.” Tujuan dari program ini adalah untuk mewujudkan mimpi menjadikan Kuba sebagai “a nation becomes a university.”
Melalui program ini seluruh rakyat Kuba (tua-muda, laki-perempuan, sudah berkeluarga atau bujangan) memperoleh kesempatan yang sama untuk menempuh jenjang pendidikan universitas. Caranya, pihak universitas bekerjasama dengan Cubavision and Tele Rebelde, menyelenggarakan program pendidikan melalui televisi. Perlu diketahui, saat ini media televisi Kuba menyediakan 394 jam untuk program pendidikan setiap minggunya. Jumlah ini sekitar 63 persen dari total jam tayang televisi Kuba. Dalam kerjasama ini, pihak universitas menyediakan paket kurikulum pendidikan dan tenaga pengajar dan pemikir yang berkualitas. Sebagai contoh, salah satu mata acara yang disuguhkan adalah sejarah filsafat, yang diasuh oleh Miguel Limia, seorang profesor filsafat dari institut filsafat.
Demikianlah, sejak program ini on-air pada 2 Oktober 2000, ada sekitar 775 profesor yang datang dari universitas-universitas besar di Kuba yang aktif terlibat dalam program ini.
Hasil dari komitmen dan kerja keras pemerintah Kuba dalam membangun sektor pendidikan ini, nampak dari hasil kajian perbandingan yang dilakukan oleh UNESCO, terhadap siswa dari 13 negara Amerika Latin di bidang matematika dan bahasa. Dari studi itu diperoleh hasil, prestasi siswa Kuba jauh di atas prestasi siswa dari negara lainnya yakni, sekitar 350 point. Bandingkan dengan Argentina, Chile, dan Brazil yang nilainya mendekati 250 poin.
Prestasi Bidang Kesehatan
Salah satu prestasi tertinggi dari pembangunan pendidikan Kuba, tampak dalam bidang pendidikan kesehatan. Seperti dikemukakan Cliff DuRand, profesor emeritus filsafat di Morgan State University, Baltimore, AS, saat ini rata-rata tingkat kematian dini di Kuba hanya 5,8 kematian dalam satu tahun untuk 1.000 kelahiran. Angka ini adalah yang terendah di kawasan Amerika Latin, bahkan lebih rendah dari yang terjadi di Amerika Serikat.
Jumlah tenaga dokter per kapita Kuba jauh lebih banyak dibandingkan negara manapun di dunia. Saat ini saja, ada sekitar 130.000 tenaga medis profesional. 25.845 tenaga dokter Kuba bekerja untuk misi kemanusiaan di 66 negara, 450 di antaranya bekerja di Haiti, negara termiskin di benua Amerika. Sebagian lainnya bekerja di kawasan-kawasan miskin di Venezuela. Ketika terjadi bencana topan Katrina di New Orleans, beberapa waktu lalu, Presiden Fidel Castro berinisiatif mengirimkan 1.500 tenaga dokter. Tapi, inisiatif ini ditolak oleh pemerintah AS dengan alasan yang sifatnya politis.
Tidak hanya untuk rakyat Kuba, kini melalui Latin American School of Medicine, pemerintah Kuba memberikan beasiswa untuk pendidikan kesehatan kepada ratusan kaum muda miskin dari seluruh negara Amerika Latin, Afrika, bahkan Amerika Serikat. Yang menarik, di Kuba pengajaran kesehatan tidak hanya menyangkut soal ilmu pengetahuan dan seni pengobatan tapi, juga nilai-nilai pelayanan sosial terhadap kemanusiaan. Seperti dikemukakan Castro, ketika mewisuda 1610 mahasiswa pada musim panas Oktober 2005,
“modal manusia (human capital) jauh lebih bernilai ketimbang modal kapital (financial capital). Modal manusia meliputi tidak hanya pengetahuan, tapi juga – dan ini yang sangat mendasar – kesadaran, etika, solidaritas, rasa kemanusiaan yang sejati, semangat rela berkorban, kepahlawanan, dan kemampuan menciptakan sesuatu dalam jangka panjang.”***
Ditulis dalam Politik